Did we Arrive at the moon?

Dulu, ketika banyak rumor kalau pendaratan di Bulan oleh NeilArmstrong itu tidak pernah ada, saya belum begitu yakin.
Begitu juga ketika seorang kawan bilang kalau Apollo XI didaratkan’diTimur Tengah, makanya si Neil sayup2 dengar suara adzan pas mendarat disana, saya juga nggak percaya.
Ketika saya nonton Aerospace Museum di Washington DC — saya malah tambah yakin kalau pendaratan di Bulan benar2 nyata.
Soalnya disitu digambarkan (foto-fotonya lengkap) pendaratan dilakukan sampai 4x! (antara 1969-1973).
Tadi malam, kepercayaan saya berubah total. Di acara TV FOX-5 semalam ditunjukkan fakta-fakta bagaimana “tipuan” supercanggih itu banyak sekali kelemahan dan kengawurannya.

Misalnya:
- Dari gerakan para astronauts dan kendaraan yang dipakai di Bulan,samasekali tidak terlihat mereka berada di ruang hampa anti gravitasi (terlihat jelas setelah gerakannya dipercepat 2x dan 4x)
- Bendera Amerika yang berada di Bulan dalam foto terlihat berkibar- kibar (padahal di Bulan tidak ada atmosfer, kok bisa ada angin ?)
- Ada pakar Fisika yang mengatakan, sampai sekarang (denganteknologi yang ada sekarang-pun!) dia tidak yakin manusia akan bisa bebas dari pengaruh radiasi di angkasa luar yang hampa udara itu. Material yang ada sekarang ‘belum’ menjamin bisa melindungi tubuh dari hal itu didukung kesaksian mantan awak SKYLAB Russia yg memberi alasan kenapa Russia tidak pernah mengirim awak ke angkasa luar di luar atmosfer).- Foto-foto NASA diuji oleh pakar fotografi ternyata merupakan foto palsu (banyak bukti2 yg dibuat2)
- Bayangan foto astronaut/Apollo XI terlihat di banyak titik (spot) yang berarti memakai pencahayaan” dari banyak sumber/angle, sementara sumber cahaya di Bulan seharusnya hanya dari arah Matahari (SUN).
- Yang lebih mengejutkan, ternyata banyak astronauts yang dikorbankan (dibunuh) karena tahu terlalu banyak dan banyak omong (vocal). Detektif yang menyelidiki ini juga mati secara misterius dalam kecelakaan mobil, sementara bukti2 yang dikumpulkannya dalam koper hilang misterius sampai saat ini.

Simplenya begini:
Apa anda yakin dengan teknologi komputer — pakai program apa ya?– dan telekomunikasi saat itu (tahun 1969), sudah bisa begitu hebat mengontrol pendaratan langsung (live!) dari Bumi. Sementara ketika Apollo I yang gagal meluncur dan membunuh seluruh astronauts-nya, pernah gagal tests karena komunikasi ruang kontrol dan para astronauts tidak “tersambung”.

Sang astronaut vokal yang akhirnya ‘dibunuh’ itu bilang begini: bagaimana mau komunikasi ke Bulan, komunikasi antar-building (antar- ruang saja) kalian nggak bisa membuatnya dengan baik Tragis bukan!
Aneh, jubir NASA masih juga tega-teganya ngotot kalau alasan2 yg dikemukakan orang2 di atas tak masuk akal.

Argumen mereka, kalau memang itu penipuan — masa sih seluruh orang/karyawan NASA dan mereka yang terlibat proyek ini (yang jumlahnya ratusan ribu) kok bisa-bisanya dibodohin semua? Apa itu masuk akal?
Para pengritik NASA (beberapa orang yg dulu mengritik sempat juga ‘di-Kopassus’-kan) menantang: kalau memang betul pernah ke Bulan, coba dibuat teleskop super-teliti untuk melihat bahwa bekas2 pendaratan (mobil astronauts dan bendera Amerika yang ditinggal di Bulan)?
Sampai saat ini memang tidak akan dibuat proyek teleskop itu. Maklumlah, kata sang pengritik, sangat mudah membuat film super-canggih (baca: penipuan besar-besaran) kalau dananya US$ 40 Billions! Sementara,jawabannya barangkali masih harus kita tunggu dengan sabar sampai 2 (tahun) ke depan. Kabarnya para scientists Jepang sudah meluncurkan wahana angkasa luar untuk memotret permukaan bulan secara detail. Apakah memang akan ditemukan “rongsokan” 2 bekas pendaratan Neil Armstrong, dkk serta bendera Amerika, The Stars spangled banner,yang berkibar2 dengan gagah itu? Kita tunggu saja hasil pelacakan para scientists Jepang itu.
Ternyata, hanya the Japan/Japanese that can say “NO”!, terhadap penipuan terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia.

0 komentar:

Posting Komentar